Cari Blog Ini

Sabtu, 28 Agustus 2010

Ralat pengumuman di bawah:

1) Tidak ada pengembangan masyarakat hari senin, jadi HANYA HARI MINGGU.
2) Kemungkinan besar Halal bi Halal+TM Pameran dan Bazaar jadinya tanggal 25 September 2010, hari Sabtu.

terima kasih.

KETENTUAN PESERTA PAMERAN&BAZAAR EDU-KM IPB 27 September-1 Oktober 2010

1. Peserta tetap EDU-KM IPB (STUDENTpreneurs)
2. Melengkapi administrasi/formulir pendaftaran awal bagi yang belum, bisa di-download di www.edukmipb.blogspot.com *)
3. Mendaftarkan jenis usaha/produk yang akan dipamerkan via sms ke nomor 0856 5647 1670 dengan format : NAMA_JENIS USAHA/PRODUK_TARGET OMSET SELAMA PAMERAN *)
4. Mengirimkan PROFIL USAHA (berbentuk artikel bebas yang menggambarkan pemilik dan usaha yang sedang dijalankan, minimal 2 paragraf) format MS. Word ke edukmipb@gmail.com *)
5. Mendaftarkan nama rekanan/pegawai (mahasiswa lain) yang bisa menggantikan untuk menjaga stand masing-masing pada temu teknis akhir setelah Halal bi halal, InsyaAllah pd tgl 23 September 2010
6. STUDENTpreneurs yang mendapat kesempatan ikut serta pada bazaar akan dikenakan retribusi sebesar 10% dari keuntungan harian.
7. Mengikuti kegiatan pengembangan masyarakat (community development) pada 29-30 Agustus 2010
8. Mengikuti temu teknis akhir
9. Peserta dengan produk barang ataupun jasa yang tidak dapat ditampilkan secara fisik, harap menyertakan pamflet, banner, dan media promosi lainnya.
10. Catatan kecil : Jenis usaha/produk yang dapat disertakan adalah produk yang dapat secara wajar dipamerkan, bukan pulsa, jasa, atau domba…..peace!  Untuk yang seperti ini silakan disertakan katalog atau jenis media promosi lainnya.

• Ketentuan lain termasuk hal teknis akan diberitahukan kemudian, terkait a.l: jumlah dan denah lokasi stand, SOP barang(kedatangan, penyimpanan, inventarisasi, laporan, dll)
• Peserta yang beruntung mendapatkan stand dalam kegiatan ini akan diumumkan secara langsung saat agenda HALAL BI HALAL, InsyaAllah pd 23 September 2010
*) Maksimal tgl 20 September 2010

(Manajemen EDU-KM IPB)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengembangan Masyarakat Desa Suka Damai Kec. Dramaga-Bogor oleh STUDENTpreneurs, Mahasiswa yang Tergabung dalam Entrepreneurship Development Unit (EDU)-KM IPB

Berangkat hari Minggu, 29 Agustus 2010, kumpul di BNI Dramaga pk 7.30 WIB. Berikut petunjuk teknisnya, mending dibaca deh biar ngga kosong2 amat...hehe... Semoga lancar!Amieen.......

Download dulu : http://www.ziddu.com/download/11412946/PetunjukTeknis.doc.html

OK.

Jumat, 20 Agustus 2010

PENGUMUMAN PENTING : Our Next Activities, etc.

Apa kabar rekan-rekan pengusaha?

Semoga zat Yang Maha Kuasa masih merahmati langkah-langkah kita, dan memberikan kesempatan untuk kembali merapatkan barisan kita.
Selamat datang kembali di Entrepreneurship Development Unit, berikut adalah beberapa point agenda kita di depan, dan agenda lain yang masih terkait. Mohon diperhatikan, tolong diagendakan:
1>Undangan terbuka dari ENTREPRENEUR COLLEGE :Seminar Kewirausahaan "TRAINING KEMANDIRIAN RAMADHAN", GRATIS. Tgl 21, 22, dan 28 Agustus 2010 di Masjid Agung At Tin.
DAFTAR SEGERA, TEMPAT TERBATAS!!!
Info hubungi : 021-83940347, 32547302

2>EDU-COMMUNITY DEVELOPMENT:Implementasi Social Entrepreneurship oleh STUDENTpreneurs, Mahasiswa yang Tergabung dalam Entrepreneurship Development Unit (EDU)-KM IPB, di Desa Suka Damai, Kecamatan Dramaga, Bogor.
Agenda PAGI 29 Agustus dan SORE 30 Agustus (info lengkap mohon hadiri Temu Teknis yang InsyaAllah akan dilaksanakan pada Kamis 26 Agustus 2010 pk. 15.30 @Ruang Sidang Student Centre)
Baca juga 2 postingan di bawah terkait kondisi objek dan garis besar yang akan dilakukan.
Nb. Peserta EDU yang mengikuti kegiatan ini memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan STAND pada agenda PAMERAN DAN BAZAAR WIRAUSAHA MAHASISWA 27 September-1 Oktober 2010.

3>Temu Teknis PAMERAN DAN BAZAAR WIRAUSAHA MAHASISWA,Kamis 26 Agustus 2010 pk. 15.30 @Ruang Sidang Student Centre (setelah teknis Comdev).

Semoga rekan-rekan masih semangat dan selalu bersemangat! Sampai ketemu di hari-hari tersebut,,, salam SUKSES dan Mandiri!!!

Implementasi Social Entrepreneurship oleh STUDENTpreneurs, Mahasiswa yang Tergabung dalam Entrepreneurship Development Unit (EDU)-KM IPB, di Desa Suka Damai, Kecamatan Dramaga, Bogor

Desa Suka Damai adalah salah satu desa di kecamatan Dramaga, Bogor, yang merupakan sentra home industry penghasil aneka sepatu anak-anak, bayi, dan balita. Gambaran umum kondisi kesejahteraan desa terkait dengan produksinya yang kami dapat dari salah satu pengurus kecamatan adalah kondisi yang tidak sebanding antara produktivitas dan tingkat kesejahteraan. Setelah kami berdiskusi dengan salah seorang tokoh masyarakat, kami mendapatkan adanya beberapa hal yang mendukung kondisi tersebut. Beberapa permasalahan umum yang dihadapi oleh para pengrajin sepatu di sana.
Pengrajin sepatu desa Suka Damai yang belum berkembang dinilai memiliki kemampuan dan pengetahuan akan pemasaran (marketing skill) serta semangat kebersatuan (spirit of unite) yang masih rendah. Permasalahan ini merupakan permasalahan umum yang sepertinya sering dihadapi oleh UKM-UKM di negeri ini, mereka tahu bagaimana cara untuk memproduksi sesuatu tetapi tidak tahu bagaimana cara untuk memasarkannya, tidak tahu bagaimana cara untuk menjualnya. Pemasaran yang seharusnya bisa lebih optimal tapi karena masih rendahnya pengetahuan akan pemasaran itu sendiri menjadikan hasil produksi hanya diletakkan di beberapa lokasi saja, dan tidak pernah berkembang. Pun tidak jarang yang kemudian harus kembali ke gudang karena tidak terjual. Ujung-ujungnya semangat “banting harga” yang terjadi. Beberapa pengrajin dinilai sukses karena mereka tahu bagaimana memasarkan produknya, atau sudah memiliki kerjasama dengan distributor tertentu. Namun yang seperti ini jumlahnya tidak banyak.
Ironisnya lagi, ketika semangat kebersatuan (spirit of unite) masih rendah dalam hal bersatu untuk bersama-sama memajukan usaha desa, tidak jarang yang terjadi adalah saling menjatuhkan dan berebut pasar/konsumen antara UKM yang satu dengan UKM yang lain di desa tersebut. Contoh kasus yang terjadi, menurut pengurus kecamatan; Ada calon pembeli yang ditawari harga satu kodi sepatu bayi adalah Rp. 80.000,- oleh pelaku UKM A misalnya. Kemudian oleh pelaku UKM B, dia mendatangi calon pembeli tersebut dan menawarkan dengan harga yang lebih rendah menjadi Rp 60.000,- misalnya, untuk jumlah yang sama yaitu satu kodi sepatu bayi. Sungguh sebuah persaingan (cara menjual) yang tidak sehat dan justru merugikan. Contoh kasus yang kemudian dibenarkan adanya oleh tokoh masyarakat yang kami temui.
Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini, sebenarnya sudah banyak pelatihan-pelatihan yang masuk ke desa Suka Damai, baik dari pemerintah maupun swasta khususnya perbankan. Namun yang selalu terjadi adalah apa yang dilatihkan hilang seiring dengan selesainya pelatihan yang diikuti, atau bertahan untuk beberapa bulan tapi kemudian kondisi kembali lagi seperti yang telah disebutkan di atas. Tidak ada perubahan, tidak ada perkembangan. Sehingga disimpulkan bahwasanya inti permasalahan terletak pada manusia (people) atau sumberdaya manusia (SDM)nya. Pelatihan-pelatihan yang pernah diadakan sebelumnya pada akhirnya tidak berhasil dengan baik bisa jadi karena tidak diawali dengan perubahan pada paradigma berpikir. Karena sesungguhnya non sense segala bentuk upaya perubahan pada titik praktik, tingkah laku, atau sikap jika tanpa diawali dengan perubahan pada paradigma berpikir. Hasilnya hanya akan tampak beberapa hari atau paling lama beberapa pekan. Setelahnya, yang tertinggal hanya cerita tentang perubahan itu sendiri. Sehingga sayang ketika potensi yang ada tidak bisa teroptimalisasikan hanya karena faktor manusia.

STUDENTpreneurs, Mahasiswa yang Tergabung dalam Entrepreneurship Development Unit (EDU)-KM IPB, BERGERAK!


Perkembangan paradigma baru pembangunan Indonesia saat ini mengacu pada 3 substansi penting, yaitu pemihakan pengembangan masyarakat, pemantapan otonomi, desentralisasi, dan pemantapan perubahan struktur masyarakat melalui kegiatan sosial ekonomi produktif. Diperlukan suatu model pembangunan yang secara efektif mampu mencapai tujuan pembangunan yang diharapkan dapat membuka seluas–luasnya keterlibatan seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi sehingga dapat berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan.
Pengembangan masyarakat (community development) sebagai sebuah perencaan sosial perlu berlandaskan pada asas-asas. Asas-asas yang digunakan dalam pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (BEM KM IPB) mengacu pada teori Ife (1995), yaitu (1) komunitas dilibatkan dalam setiap proses pengambilan keputusan; (2) mensinergikan strategi komperhensif pemerintah, pihak-pihak terkait (related parties) dan partisipasi warga; (3) membuka akses warga atas bantuan profesional, teknis, fasilitas, serta insentif lainnya agar meningkatkan partisipasi warga; (4) dan mengubah perilaku profesional agar lebih peka pada kebutuhan, perhatian, dan gagasan warga komunitas. Selain itu paradigma pengembangan masyarakat BEM KM IPB mengacu pada People Centered Development yang meliputi konsep desentralisasi, partisipasi, pemberdayaan, pelestarian, jejaring sosial, territorial, keswadayaan lokal, dan prinsip sustainability.
Pelaksanaan pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh BEM KM IPB melalui strategi modifikasi pola sikap dan perilaku dengan pendidikan, penyuluhan dan aksi lainnya. Berdasarkan batasan-batasan tersebut, maka definisi pengembangan masyarakat menurut Kelembagaan KM IPB adalah suatu proses yang memberdayakan suatu komunitas melalui proses partisifatif dalam upaya untuk menciptakan kemandirian komunitas tersebut. Kali ini, Entrepreneurship Development Unit (EDU)-KM IPB membawa misi pengembangan masyarakat tersebut ke desa Suka Damai, bekerja sama dengan Pemerintah khususnya Kecamatan Dramaga untuk turut berkontribusi dalam pengembangan masyarakat berbasis kewirausahaan. Pengembangan masyarakat oleh Entrepreneurship Development Unit (EDU)-KM IPB sendiri merupakan bentuk implementasi dari sosial bisnis (Social Entrepreneurship) berupa aksi sosial berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian, kesejahteraan, serta taraf hidup masyarakat yang menjadi objek program.
Merujuk pada kondisi di desa Suka Damai, ada sejumlah hal penting yang kami coba bangun dan lakukan. Pertama, adalah mengubah mindset, mengubah paradigma berpikir. Kami menyadari bahwa innovation is a state of mind. Inovasi itu adalah suatu semangat, suatu energi, dan suatu etos. Semua fenomena sejarah—apakah itu peradaban Islam, Renaissance di Eropa, Restorasi Meiji di Jepang, tampilnya Amerika sebagai superpower, “the rise of” Cina dan India—semuanya dimulai dengan suatu semangat, dan terbangunnya mindset baru, yang kemudian menghasilkan berbagai inovasi baru, dan yang akhirnya mengakibatkan transformasi besar-besaran. Pengembangan kewirausahaan (Entrepreneurship) merupakan cara terpenting dalam membangun inovasi tersebut. Karena enterpreneurship identik dengan inovasi, risk-taking, peluang, dan dinamisme. Di Amerika, Cina, India, Jepang, Korea, dan Singapura, kita melihat bahwa inovasi tumbuh pesat sejalan dengan merebaknya enterpreneurship.
Kemudian yang kedua adalah pembentukan Komunitas Wirausaha Desa (Village Entrepreneurs Community/VEC), yaitu penghimpunan masyarakat dalam komunitas wirausaha sebagai pemersatu potensi-potensi yang ada di dalamnya agar dapat menjadi sumber kekuatan kolektif, tidak berjalan sendiri-sendiri, dan dapat saling mengisi serta menguatkan satu sama lain. Komunitas ini kemudian juga dapat menjadi wadah bagi masyarakat dalam pendistribusian atau pemasaran produk dan wadah bagi masyarakat untuk sharing tentang masalah-masalah yang dihadapi terkait usaha yang sedang dijalankan. Pembentukan komunitas ini akan diawali dengan pemaparan dan brain storming pentingnya bisnis/usaha berbasiskan komunitas, serta pemberian motivasi  sebagai bentuk pembangunan pemikiran dan kepercayaan diri. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian arahan konsep awal komunitas, baik secara kultural maupun struktural.
Lalu yang ketiga adalah melakukan pembinaan kewirausahaan dan problem solving. Masyarakat yang telah tergabung dan menempati perannya masing-masing dalam komunitas akan mendapatkan sharing pengetahuan dari IPB Entrepreneurs Community, komunitas mahasiswa IPB yang telah berwirausaha bentukan Entrepreneurship Development Unit (EDU)- KM IPB. Dalam proses ini, adanya kesinergisan dan saling terbuka antara mahasiswa pendamping dengan masyarakat menjadi kunci, sehingga tercapai output dasarnya untuk kemudian diaplikasikan dan dikembangkan. Selain pendampingan tentu dilakukan juga monitoring dan evaluasi. Kami menyadari bahwa tentu semua itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, tidak semudah apa yang kami bayangkan. Butuh proses dan perjuangan yang nyata di dalamnya. Sebuah proses panjang yang membutuhkan kondisi, presistensi, konsistensi, dan irama perubahan yang konstan untuk mencapai sebuah “long lasting change”. Sebuah proses panjang yang dibangun secara terencana, bertahap, dan berkelanjutan. Namun semoga ini hanyalah sebuah langkah awal, untuk kemudian menjadi perhatian pihak-pihak terkait, khususnya untuk bersama-sama membangun kemandirian desa melalui pengembangan kewirausahaan.

Agustus 2010,

Arief Ervana, M (Direktur Entrepreneurship Development Unit-KM IPB)

Senin, 02 Agustus 2010

Here they are!

Kamis, 10 Juni 2010

Sekilas Dokumentasi (minus yang tgl 23 Mei....he2..ntar disusulkan!)


We Are Entrepreneurs ...!!!

Agenda ke 4/2010 : ENTREPRENEURSHIP CAMP “Mengangkat dan Menghidupkan Potensi Kewirausahaan Mahasiswa Menuju Indonesia Sukses dan Mandiri”

Sejak Grand Launching pada tanggal 2 Mei 2010 sampai hari ini, Entrepreneurship Development Unit telah menyelesaikan rangkaian edukasinya yang ke 4, yaitu ENTREPRENEURSHIP CAMP. Sedikit review, Entrepreneurship Development Unit (EDU) didirikan sebagai program lanjutan pengembangan kewirausahaan sekaligus sebagai badan yang melakukan pembinaan terpadu terhadap wirausaha muda mahasiswa Institut Pertanian Bogor. Secara lebih luasnya, EDU memiliki tujuan untuk turut andil dalam menyumbangkan aset-aset emas sumber daya manusia, khususnya para entrepreneur berkarakter leader yang akan bergerak memperjuangkan nasib rakyat sekaligus peduli terhadap kemajuan ekonomi masyarakat. Unit ini terus bergerak dan akan terus bergerak memantapkan langkah, demi menggapai visi dan mimpinya untuk mengangkat dan menghidupkan potensi kewirausahaan mahasiswa menuju Indonesia sukses dan mandiri.
Tepatnya di kaki gunung Salak, bukit villa makati area YPMB Mountsa Outbond-Ciapus/Bogor pada tanggal 5-6 Juni 2010, EDU membawa para pejuangnya, wirausaha muda mahasiswa Institut Pertanian Bogor, kembali untuk mengikuti satu dari rangkaian edukasinya yaitu ENTREPRENEURSHIP CAMP. Agenda ini merupakan kegiatan utama yang diberikan dengan tujuan memberikan konsep yang kuat bagi wirausaha muda mahasiswa akan leadership, life, social, dan entrepreneurship sesuai dengan kurikulum yang telah disusun dengan lebih menekankan pada pengembangan soft skill. Edukasi EDU menggunakan konsep pembinaan dan pelatihan, dengan landasan pengajaran yang menitikberatkan pada pengembangan tiga kecerdasan, yaitu kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual. Ketiga point tersebut terangkum sempurna dalam dua hari satu malam agenda ENTREPRENEURSHIP CAMP.
Hari pertama, setelah saling mengenal profil masing-masing, para wirausaha muda mahasiswa yang kami sebut sebagai STUDENTpreneurs ini mengadakan forum diskusi ringan sambil menikmati hidangan makan siang dan indahnya kekeluargaan. Kemudian, tepatnya pukul 13.00 WIB, acara mulai dibuka secara resmi dan langsung disambung dengan sesi I : Workshop Entrepreneurship. Sesi I ini dibagi lagi ke dalam tiga sub sesi, dengan tiga mentor nasional bidang entrepreneurship, praktisi bisnis, dan tentunya pengusaha (entrepreneur), yaitu bapak Wan Muhammad (Owner Idolmart) pada sub sesi 1, kemudian disambung dengan Khoerussalim Ikh. (Entrepreneur College; Owner Country Donuts) pada sub sesi 2; dan terakhir diisi oleh Sandris Maulana (Owner Cordova Event Organizer) pada sub sesi 3. Di luar dugaan, sesi I yang sungguh luar biasa ini hampir berlangsung selama 12 jam! Sesi ini selesai sekitar pukul 24.00 WIB malam harinya. Namun begitu, semangat dan antusiasme peserta tidak bergeming, tetap semangat dan tetap antusias! Profesionalitas dan gaya para mentor yang komunikatif, serta materi yang dikemas secara apik mungkin beberapa faktor penyebabnya. Sesi II berlangsung di 1/3 malam yang terakhir, Spiritual Session : sholat lail berjamaah dan muhasabah hingga subuh, bagi peserta yang muslim tentunya.
Hari kedua, sesi III : EDU Advance Outbond. Pelatihan dengan media alam terbuka, dalam hal ini adalah outbound, sejauh ini masih menjadi pilihan karena telah terbukti dapat mengubah pola pikir (reengineering of mind set) manusia, antara lain mengenai pengenalan diri dan lingkungan, jiwa kepemimpinan, hubungan antarmanusia, dan akhirnya adalah terbentuknya tim yang solid. Pelatihan alam terbuka menuntut peserta mencoba keberanian untuk meninggalkan teori-teori, lepas dari ruang dan batasan-batasan formal yang seringkali menghambat kreativitas dan menutup jalan untuk membuka diri bagi suatu perubahan. Ada lima tujuan besar yang ingin dicapai secara kolektif melalui permainan-permainan yang disajikan, yaitu; 1)Membangun integritas, 2)Membangun kebersamaan, 3)Mengembangkan kreativitas, 4)Meningkatkan transparasi/keterbukaan/kejujuran, dan 5)Membangun kepemimpinan. Dan hampir di semua permainan tentunya disisipi juga dengan penanaman nilai-nilai entrepreneurship seperti kecepatan melihat dan menangkap peluang, simulasi membuat sistem bisnis, problem solving, dsb.
Perkembangan EDU sebagai program pendidikan dan pengembangan kewirausahaan sekaligus sebagai badan yang melakukan pembinaan terpadu terhadap wirausaha muda mahasiswa Institut Pertanian Bogor sangat tergantung pada sistem yang dipakai dan kualitas sumber daya manusianya (kondisi dan karakter setiap individu yang terlibat didalamnya). Sebaik apapun sistem yang dimiliki tanpa kualitas SDM yang baik maka unit tersebut akan mengalami hambatan untuk mencapai visinya. Bagaimana pola pikir, perilaku dan kerjasama yang terjadi di dalam sangat memegang peranan dalam pembentukan efektifitas dan performa pergerakan EDU. Oleh karena itu, perlu adanya sebuah manajemen yang dapat memfasilitasi kebersamaan diantara para individu agar dapat berinteraksi dan bersinergi sehingga kebersamaan tersebut dapat menjadi sumber daya manusia (SDM) wirausaha yang memiliki potensi dan berkekuatan sangat besar.Salam SUKSES dan MANDIRI!!!

Arief Ervana, M (Direktur Entrepreneurship Development Unit)
edukmipb@gmail.com; edukmipb.blogspot.com

Kamis, 27 Mei 2010

PENGUMUMAN: FIKSASI PESERTA dan Perubahan Jadwal

SELAMAT KEPADA ANDA YANG TELAH MEMUTUSKAN UNTUK MENGIKUTI PROGRAM EDU, MARI SAMA2 BELAJAR,
1)Dari 70 orang yang mendaftar baik melalui form dan interview maupun yang melalui SMS, harap melakukan fiksasi diri dengan cara mentransfer biaya investasi sebesar Rp 100.000,- (untuk seluruh rangkaian EDU) ke no. rekening BNI dengan nomor rekening 0153669385 atas nama Arini Prihatin, ditunggu selambatnya tanggal 28 Mei 2010 pukul 24.00 WIB dan konfirm telah mentransfer, ke 0852 2685 5828. Jika ada keberatan untuk biaya investasi, mohon dikomunikasikan langsung ke Direktur EDU.

2)PERUBAHAN JADWAL Agenda ENTREPRENEURSHIP CAMP, yang semula tanggal 28-30 Mei 2010 terpaksa diundur ke 5-6 Juni 2010 karena keterbatasan pembicara. Peserta akan menjalani masa "inkubasi bisnis&penguatan networking" selama dua hari satu malam, dengan dukungan mentor-mentor tingkat nasional. Di luar mANAJEMEN EDU, fasilitas pelatihan ini senilai Rp 3.000.000,-/orang! Ayo, jangan siakan kesempatan emas ini, segera lengkapi pendaftaranmu (baca lagi pengumuman no. 1 di atas :)
Tunggu pengumuman selanjutnya terkait PEMBERANGKATAN....

Salam Wirausaha, SUKSES dan MANDIRI!!!

Rabu, 26 Mei 2010

Time Line Program

Berikut adalah time line program, serta perubahan jadwal entrepreneurship camp yang semula 28-30 Mei diundur ke 5-6 Juni 2010. Harap menjadi perhatian peserta
1 Mei 2010 Grand Launching dan Seminar Umum Kewirausahaan
16 Mei 2010 GM dan Diskusi Bisnis Dahsyat
23 Mei 2010 Leadership Training
5-6 Juni 2010 Entrepreneurship Camp
27 September-1 Oktober 2010 Bazar dan Pameran
6 Oktober 2010 Kunjungan Lapang
(Flexbel) Community Development, Pendampingan, Konsultasi, dan Forum Diskusi
23 Oktober 2010 Evaluasi dan rekomendasi

Selasa, 25 Mei 2010

EDU Leadership Training 4 Young Entrepreneurs

“Kami memahami bahwasanya tidak mudah membentuk pengusaha yang berkarakter, entrepreneur berkarakter leader, sesuai harapan kami, sesuai kebutuhan bangsa ini. Karena entrepreneur sejati bukan sekedar dilahirkan, pun tidak diciptakan hanya dalam satu hari satu malam dalam megahnya sebuah ruang pelatihan atau seminar-seminar. Butuh proses dan perjuangan yang nyata di dalamnya. Sebuah proses panjang yang membutuhkan kondisi, presistensi, konsistensi, dan irama perubahan yang konstan untuk mencapai sebuah ‘long lasting change’. Sebuah proses panjang yang dibangun secara terencana, bertahap, dan berkelanjutan”

Sepotong paragraf bagian dari idealisme kami dalam menggerakkan Entrepreneurship Development Unit (EDU). Masih awal dari sebuah proses panjang dalam mengangkat dan menghidupkan potensi kewirausahaan mahasiswa menuju Indonesia yang sukses dan mandiri, Minggu 23 Mei 2009, sekitar 20 wirausaha mahasiswa atau yang kami sebut sebagai STUDENTpreneurs Institut Pertanian Bogor terangkum secara eksklusif dalam ruang sidang LPPM-Gd. Andi Hakim Nasution, pada agenda EDU hari itu : Leadership Training 4 Young Entrepreneurs, “Membentuk Generasi Entrepreneur Berkarakter Leader Menuju (Reinkarnasi) Kebangkitan Nasional Indonesia ”.
Tokoh yang menjadi sumber inspirasi dalam agenda tersebut adalah Julian Noor, drh (Owner Waroeng Taman; Trainer motivasi SK3-Siapa kita, kemana kita?). Penanaman nilai-nilai kepemimpinan(baca: leadership on business), disampaikan berdasarkan pengalaman serta hal-hal nyata yang aplikatif sehingga mudah dicerna sebagai sebuah pembelajaran yang bermanfaat. Kepemimpinan Julian Noor khususnya dalam pengembangan Waroeng Taman yang kini telah memasuki tahunnya yang ke 9, tentu dengan dinamika yang ada di dalamnya, menjadi sebuah cerita inspiratif yang menurut peserta “Sangat menginspirasi!”.
Inspirational moment tersebut tidak mungkin kami tuangkan semuanya dalam tulisan ini. Tapi ada beberapa poin yang semoga dapat menjadi pembelajaran bagi kita. Yang pertama adalah prinsip-prinsip bisnis menurut Julian Noor; (1) 3N+1 atau Niru, Niteni, Nambahi,+Nyalip;(2)Konsisten;(3)Harus Berbeda;(4)Keramahan Ekstra;(5)Pilihan Segmentasi Pasar;(6)Minimize Cost; dan(7)Perbaikan Setiap Saat. Kemudian dipaparkan juga beberapa hambatan dan tantangan dalam menjalankan bisnis, antara lain faktor orang (SDM/Karyawan), faktor organisasi, konsistensi prosedur, sistem pengawasan, kreativitas dan inovasi, serta pengembangan dan atau diversivikasi bisnis. Julian Noor juga menggarisbawahi pribadi seorang pemimpin minimal harus memiliki enam karakter dasar, yaitu visioner, dapat menjadi contoh, tegas, mau belajar, arif dan bijak, serta tidak mudah berpuas diri. Pemimpin merupakan instrumen utama yang dimiliki oleh suatu organisasi atau unit usaha untuk menyampaikan impiannya, menunjukkan ke arah keberhasilan mereka, dan membantu orang agar bisa bekerja sama secara efektif untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah. Oleh karena itu, bagi seorang pemimpin bisnis Indonesia masa depan sejati, membuat bukti adalah persyaratan, bukan sekedar visi atau tujuan. Artinya, pemimpin bisnis Indonesia di masa depan harus dapat membuktikan terciptanya keunggulan bisnis sekaligus bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Kembali pada kutipan paragraf yang mengawali tulisan ini, inilah bagian komitmen Entrepreneurship Development Unit dalam menyatukan mozaik-mozaik potensial wirausaha mahasiswa menjadi sumber kekuatan kolektif guna mengangkat dan menghidupkan potensi kewirausahaan mahasiswa menuju kampus berkarakter kewirausahaan IPB mandiri. Sehingga lebih banyak dalam menyumbangkan aset-aset emas sumber daya manusia, khususnya para entrepreneur berkarakter leader yang akan bergerak memperjuangkan nasib rakyat sekaligus peduli terhadap kemajuan ekonomi masyarakat.

Hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonesia!!!

Arief Ervana, M (Direktur Entrepreneurship Development Unit)

Rabu, 12 Mei 2010

Background...

Sumberdaya manusia (SDM) yang handal dan berpengalaman mutlak bersama bisnis yang kuat dan besar.Ironisnya, di negeri ini SDM pengusaha yang ada adalah orang-orang yang pendidikan dan pengalamannya terbatas. Data BPS tahun 2004 mengungkap bahwa mereka yang hanya tamat SMP kemudian menjadi pengusaha mencapai jumlah 22,4% dari total angkatan kerja yang ada sedangkan mereka yang lulusan sarjana hanya menyumbang angka sebesar 5,8% dari total angkatan kerja yang ada. Data yang sama menunjukkan 83,1% sarjana bekerja sebagai karyawan yang membesarkan bisnis orang lain. SDM terbaik negeri ini ternyata mayoritas memilih hidup sebagai karyawan daripada sebagai pengusaha mandiri. Mereka memilih bekerja dengan orang lain daripada menciptakan lapangan kerja.
Sementara itu, secara umum kemajuan suatu negara berbanding lurus dengan jumlah pengusaha yang ada di negara tersebut. Parameter internasional menyebutkan sebuah negara ekonominya berkembang mana kala minimum 2% penduduknya adalah seorang entrepreneur.Maka dari itu, kajian-kajian mengenai entrepreneurship saat ini berkembang sangat pesat di beberapa perguruan tinggi sebagai pusat berkembangnya para intelektual pembangun peradaban masa depan, termasuk di IPB sendiri.Tidak terbatas hanya kajian saja, tetapi pengembangan entrepreneurship juga sempat menjadi trendsetter dalam kurikulum pendidikan, dan berkembang lebih pesat lagi sebagai kegiatan co-curriculer pengembangan mahasiswa yang mandiri.Hal ini terbukti dengan semakin meningkatnya jumlah wirausaha muda mahasiswa di IPB.
Sejalan dengan hal tersebut di atas, BEM KM IPB sebagai wadah perjuangan mahasiswa yang inspiratif dan solutif dalam berkontribusi dan mengabdi bagi almamater, pertanian, dan bangsa, setelah berhasil dengan “Leadership and Entrepreneurship School” yang telah membina, mempersiapkan, dan melahirkan entrepreneur-entrepreneur muda mahasiswa sejak tahun 2007 sampai sekarang. Kini, melalui Biro Bisnis dan Kemitraan BEM KM IPB, usaha mulia mengembangkan wirausaha muda mahasiswa mencoba untuk ditindaklanjuti lebih jauh, pada jenjang program berikutnya yaitu “ Entrepreneurship Development Unit”.

Minggu, 09 Mei 2010

Dapatkan formulir pendaftarannya di STUDENT CENTER BEM KM IPB, terbuka dari tgl 7-12 Mei 2010 pk.08.00-21.00 WIB, atau di BEM fakultas masing-masing.

Ketentuan Umum Peserta :
1. Mahasiswa IPB
2. Telah berwirausaha, minimal 1 bulan(PRIORITAS I)
Ingin berwirausaha (PRIORITAS II)
3. Mengisi dan mengembalikan formulir pendaftaran
4. Mengikuti sesi interview pada salah satu waktu di bawah ini;
a. Senin/Selasa/Rabu (10/11/12 MEI 2010) pk. 17.00-21.00 WIB
b. Kamis (13 MEI 2010) pk. 08.00-17.00 WIB
Hasil Interview akan diumumkan pada 14 MEI 2010 di Mading Student Center, atau via SMS*
5. Studium General Perdana dan ketentuan lainnya pada 16 MEI 2010 pk. 13.00 WIB s.d selesai(tempat menyusul). Menghadirkan Khoerussalim Ikh* (ENTREPRENEUR COLLEGE) : Diskusi tentang Peluang-Peluang Bisnis yang Dahsyat Penghasilannya (”sekitar 10 juta perbulan, jualan produknya mudah karena pasarannya yang luas dan hampir semua orang memerlukannya...”)

TERBATAS! HANYA UNTUK 80 PESERTA.

Sekilas EDU

Entrepreneurship Development Unit KM IPB didirikan sebagai program lanjutan pengembangan kewirausahaan sekaligus sebagai badan yang melakukan pembinaan terpadu terhadap wirausaha muda mahasiswa Institut Pertanian Bogor. Program ini turut meningkatkan kualitas SDM wirausaha berbasis pembinaan mandiri melalui kegiatan-kegiatan bersama seperti diskusi, sharing pengalaman, serta seminar dan atau pelatihan-pelatihan terkait soft skill kewirausahaan. Program pengembangan wirausaha muda mahasiswa ini akan berjalan berdampingan dengan gerakan moral IPB Entrepreneurs Community, yaitu “Advokasi sinergisme program pembinaan kewirausahaan di tingkat IPB”. Secara lebih luasnya, Entrepreneurship Development Unit memiliki tujuan untuk turut andil dalam menyumbangkan aset-aset emas sumber daya manusia, khususnya para entrepreneur berkarakter leader yang akan bergerak memperjuangkan nasib rakyat sekaligus peduli terhadap kemajuan ekonomi masyarakat. Bentuk kegiatan dari program ini adalah rangkaian pembinaan selama satu tahun (untuk angkatan I - Mei s.d Oktober 2010), berupa Seminar Umum Kewirausahaan, Pelatihan Kepemimpinan, Forum Wirausaha Muda Mahasiswa, Bazaar dan Pameran, Entrepreneurship Camp, Kunjungan Lapang, Community Development, serta Pendampingan dan Konsultasi usaha. Rangkaian kegiatan program ini akan diakhiri dengan evaluasi dan pemberian rekomendasi. Mari menjadi lebih dewasa dalam berwirausaha…!

Minggu, 02 Mei 2010

Dari kami, Biro Bisnis dan Kemitraan BEM KM IPB

Yth. Presiden BEM Keluarga mahasiswa

Institut Pertanian Bogor

Kami menyadari bahwasanya manusia yang paling baik adalah manusia yang mampu memberikan manfaat paling banyak kepada manusia yang lainnya.

Kami menyadari bahwasanya ketika kami bergabung dalam BEM KM IPB maka secara moral kami dituntut untuk bisa bermanfaat untuk ribuan mahasiswa IPB. Layaknya sebuah lampu ketika lampu itu ada di posisi/tempat yang tinggi maka ia akan menerangi lebih luas, berbeda dengan lampu yang sama pada tempat yang lebih rendah.

Kami pun menyadari bahwasanya di dalam Biro Bisnis dan Kemitraan ini terdapat potensi-potensi, pun kekuatan untuk mengumpulkan potensi-potensi yang beragam, khususnya dalam diri para wirausaha muda mahasiswa IPB, untuk menjadi sebuah sumber kekuatan kolektif dalam mewujudkan lulusan IPB yang mandiri dan bermanfaat.

Sehingga kami merasa tidak cukup ketika Biro Bisnis dan Kemitraan ditempatkan hanya sebagai supporting system dari BEM KM IPB untuk mendapatkan tambahan dana operaional secara mandiri dan kemitraan yang banyak berkelanjutan.

Semoga ini bukan suatu kesombongan karena kami mengerti bahwasanya agama ini melarang umatnya untuk bersikap sombong, karena kesombongan mirip dengan api yang identik dengan iblis. “Sombong” dalam ajaran Islam masuk kategori “syirik”, yang meskipun kecil syirik tetap dosa besar, dan manusia yang sombong tempatnya adalah neraka jahanam dikemudian hari.

Semoga ini bukan suatu kesombongan melainkan murni panggilan hati. Hati kami teriris ketika menyaksikan kondisi bangsa ini yang masih terpuruk, kami pun merasa miris ketika melihat banyaknya intelektual-intelektual muda kita yang sangat sulit mendapatkan pekerjaan akhir-akhir ini, ketika semakin tingginya angka pengangguran di negeri ini.

Sementara kami tahu bahwasanya kemajuan suatu negara berbanding lurus dengan jumlah pengusaha yang ada di negara tersebut. Parameter internasional menyebutkan sebuah negara ekonominya berkembang jika minimal 2% penduduknya adalah seorang entrepreneur. Jumlah entrepreneur di Singapura sekitar 7,2%, Amerika sekitar 2,14%, Malaysia 4%, dan Thailand sekitar 5%. Oleh karena itu negara-negara tersebut sudah maju terlebih dulu lantaran jumlah pengusahanya cukup signifikan untuk mengembangkan ekionomi negara maju tersebut. Indonesia sendiri, dari 220 juta jiwa penduduknya, hanya memiliki sekitar 400.000 pelaku usaha mandiri atau sekitar 0,18% entrepreneur dari total jumlah penduduknya.

Kami memahami bahwasanya tidak mudah membentuk pengusaha yang berkarakter, entrepreneur berkarakter leader, sesuai harapan kami, sesuai kebutuhan bangsa ini. Karena entrepreneur sejati bukan sekedar dilahirkan, pun tidak diciptakan hanya dalam satu hari satu malam dalam megahnya sebuah ruang pelatihan atau seminar-seminar. Butuh proses dan perjuangan yang nyata di dalamnya. Sebuah proses panjang yang membutuhkan kondisi, presistensi, konsistensi, dan irama perubahan yang konstan untuk mencapai sebuah “long lasting change”. Sebuah proses panjang yang dibangun secara terencana, bertahap, dan berkelanjutan.

Oleh karena semua itu, kami menginisiasi bahwasanya Entrepreneurship Development Unit (EDU) penting sebagai program pendidikan dan pengembangan kewirausahaan sekaligus sebagai badan yang melakukan pembinaan terpadu terhadap wirausaha muda mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

Kami meyakini bahwasanya jumlah wirausaha muda mahasiswa yang ada di IPB cukup banyak/signifikan dan dapat menjadi sumber kekuatan kolektif dalam menjadikan IPB sebagai kampus berkarakter kewirausahaan. Hal ini akan terwujud jika potensi-potensi yang ada di dalamnya bisa disatukan, sedini mungkin, tidak berjalan sendiri serta saling mengisi dan menguatkan satu sama lain.